TEORI TENTANG NILAI LINGKUNGAN DAN ETIKA LINGKUNGAN
Nilai adalah sesuatu
yang penting, baik dan berharga. Dalam nilai terkandung sesuatu yang ideal,
harapan yang dicita-citakan untuk kebajikan. Menilai berarti menimbang, suatu
kegiatan menghubungkan sesuatu dengan yang lain dan kemudian mengambil
keputusan. Sesuatu dianggap punya nilai jika sesuatu itu dianggap penting, baik
dan berharga bagi kehidupan umat manusia. Baik ditinjau dari segi religius,
politik, hukum, moral, etika, estetika, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.
Adapun lingkungan
adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam,
yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan atau
kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah
lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun
mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya.
Nilai lingkungan
artinya ada kandungan yang terdapat dalam lingkungan. Lingkungan yang mempunyai
nilai positif, berharga dan dipentingkan dengan sebaik-baiknya, dimana artinya
yang berkarakter dan mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan
dalam menunjang kehidupan, sepeti karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan
segenap ciptaan-Nya. Begitupun sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga
tersebut sangatlah penting bagi perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup
dan untuk beribadah pada Sang Pencipta.
Artinya juga nilai
lingkungan harus mencakup kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran dan amanah,
diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka tolong-menolong, gotong royong
dan kerjasama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
Nilai lingkungan artinya ada
kandungan yang terdapat dalam lingkungan. Lingkungan yang mempunyai nilai
positif, berharga dan dipentingkan dengan sebaik-baiknya, dimana artinya yang
berkarakter dan mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan dalam
menunjang kehidupan, sepeti karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan segenap
ciptaan-Nya. Begitupun sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga tersebut
sangatlah penting bagi perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup dan
untuk beribadah pada Sang Pencipta.
Pengertian kuantifikasi adalah keterangan yang berhubungan dengan kuantitas
atau jumlah.
Misalnya setiap, beberapa, semua.
Contoh untuk lebih jelasnya:
Semua pohon sawo di depan rumah prof supli sedang berbuah lebat.
Tak ada satu pohon jambu biji rumah prof supli yang tak berbunga.
Misalnya setiap, beberapa, semua.
Contoh untuk lebih jelasnya:
Semua pohon sawo di depan rumah prof supli sedang berbuah lebat.
Tak ada satu pohon jambu biji rumah prof supli yang tak berbunga.
Jadi salah satu cara mengkuantifikasi
nilai lingkungan adalah dengan meyakini bahwa semua cara kita
memelihara nilai lingkungan akan berguna bagi kelangsungan hidup yang lebih
baik dimasa mendatang.
Pengertian Etika Lingkungan
Etika
Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan
menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal.
Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan
etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada
mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika
pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk
kepentingan semua makhluk.
a. Etika
Ekologi Dangkal
Etika
ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa
lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat
antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat
rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian
diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan
ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
Secara
umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
1.
Manusia
terpisah dari alam.
2.
Mengutamakan
hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
3.
Mengutamakan
perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
4.
Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
5.
Norma utama
adalah untung rugi.
6.
Mengutamakan
rencana jangka pendek.
7.
Pemecahan
krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara
miskin.
8.
Menerima
secara positif pertumbuhan ekonomi.
Contoh di rumah Prof Supli memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan hidup sehari - hari disini disediakan bak penampungan air hujan yang di alirkan di berbagai tempat aktivitas yang memerlukan air dalam kehidupan sehari-hari contohnya di kamar mandi atau toilet.
b. Etika
Ekologi Dalam
Etika
ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya
memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang,
sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini
memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan
karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk
hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus
melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas.
Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan
binatang dan tumbuhan serta alam.
Secara umum etika ekologi dalam ini
menekankan hal-hal berikut :
1. Manusia adalah bagian dari alam.
2. Menekankan hak hidup mahluk lain,
walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan
sewenang-wenang.
3. Prihatin akan perasaan semua mahluk
dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang.
4. Kebijakan manajemen lingkungan bagi
semua mahluk.
5. Alam harus dilestarikan dan tidak
dikuasai.
6. Pentingnya melindungi keanekaragaman
hayati.
7. Menghargai dan memelihara tata alam.
8. Mengutamakan tujuan jangka panjang
sesuai ekosistem.
9. Mengkritik sistem ekonomi dan
politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil
memelihara.
Demikian pembagian etika lingkungan,
Keduanya memiliki beberapa perbedaan-perbedaan seperti diatas. Tetapi bukan
berarti munculnya etika lingkungan ini memberi jawab langsung atas pertanyaan
mengapa terjadi kerusakan lingkungan. Namun paling tidak dengan adanya gambaran
etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan norma-norma mana yang dipakai
oleh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap alam ini. Dengan demikian
etika lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan beberapa norma yang
ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
Memanfaatkan Rawa menjadi tempat peliharaan agar tetap bisa hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar